Sejarah Permusikan Jazz
Dalam sejarah permusikan jazz kata ‘bop’ digunakan untuk beberapa style dari genre jazz, yaitu: bebop, hard bop, post bop, neo bop. Walopun keempatnya menggunakan kata ‘bop’ enggak berarti mereka berhubungan secara langsung. Tapi secara tidak langsung ada keterkaitan antara keluarga ‘bop’ tsb. Misalnya hard bop or post bop lahir dari kritikan atas tren bebop. Walopun begitu tidak bisa dibilang penyebab langsung karena jauh sebelum hard bop ada, sudah ada lebih dulu warna lain yang secara langsung merupakan ‘kritik’ atas tren bebop (akhir dekade ’40an), yakni ‘west coast jazz’ (nama lainnya cool jazz) karena kebanyakan musisinya dari Los Angeles, California (daerah pantai barat AS).
Namun saya katakana pengaruhnya secara tidak langsung karena hard bop oleh beberapa orang justru diklaim sebagai reaksi para musisi jazz ‘East Coast’ (daeraah sekitar New York) atas populernya cool jazz. Jadi bukan reaksi atas bebop itu sendiri. Hard bop mulai naik daun di pertengahan ’50an juga merupakan hasil intepretasi musisi jazz generasi baru saat itu atas bebop. Ciri-ciri hard bop, tidak bertempo sangat cepat seperti bebop, progresi kord dan melodinya lebih sederhana dan soul (tapi jangan bukan seperti soul musik saat ini), bassline juga gak harus walking bass (lebih demen memakai bassline berpola layaknya musik soul). Hard bop lebih berumur panjang trendnya,yaitu sejak pertengahan ’50an hingga akhir ’60an, dan juga pengaruhnya sangat besar bagi terciptanya style-style jazz sesudahnya. Pengaruhnya masih teraasa hingga era ’80an. Yang paling kentara ketika musisi jazz era ’80an tersebut bermain mainstream. Hard bop sendiri makin membuka gerbang bentuk kreativitas baru, seperti gaya modal (Davis-Coltrane-Evans) dan soul-jazz (Horace Silver cs) yang sering disebut sebagai bagian dari ‘keluarga besar hard bop’. Di era ini pula lahir istilah ‘standard jazz’, membawakan lagu-lagu non-jazz atau lagu pop dalam bentuk jazz.(jangan bayangkan lagu pop jaman sekarang, karena lagu pop yg dimaksud adalah lagu-lagu kabaret).
Read the rest of this entry »